Refleksi Hari Pendidikan Nasional
Negara Indonesia dengan jumlah penduduk 237 juta, termasuk terbesar ke 5 di dunia, mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar, hanya saja hari ini Indonesia tidak atau kurang memperhatikan potensi yang ada pada negaranya, hal ini disebabkan oleh banyak faktor, tetapi pada intinya semua kembali kepada kebijakan pimpinan Negara ini untuk memanfaatkan, dan memfasilitasi juga mensuport sumber daya manusia yang berlimpah ini agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan Negara.
Indonesia mempunyai putra-putra terbaik di bidangnya yang hari ini banyak bekerja di manca Negara karena mereka dikecewakan oleh bangsanya sendiri. Bila di Mancanegara (Amerika, Jerman, Swedia, Jepang, Singapura, dll) mereka mendapatkan perhatian, fasilitas dan juga pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, di tanah air mereka “tidak terpakai.” Namum hal itu tidak membuat para penguasa, elit politik dan pemilik modal memberi perhatian dan mendukung mereka sepenuhnya.
Harus diakui bahwa mutu pendidikan di Indonesia yang rendah sehingga banyak dikeluhkan berbagai kalangan. Bukan rahasia setiap ganti menteri, ganti kurikulum. Belum lagi masalah klasik yaitu sarana dan prasarana yang tidak memadai, gedung sekolah ambruk, kekurangan tenaga guru, kualitas tenaga guru yang kurang memadai, gaji guru honorer yang tidak terbayar, biaya pendidikan yang sangat tinggi berakibat pada hasil pendidikan yang buruk. Fakatnya Indonesia sudah tertinggal jauh di Asia Tenggara, terutama dari negara Singapura atau Malaysia.
Di tengah keterpurukan soal mutu dunia pendidikan kita, sejumlah orang Indonesia ternyata banyak yang cerdas dan berotak encer. Mereka bekerja di luar negeri seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Bahkan berhasil menduduki posisi penting.
Sebagai bahan motivasi, inilah frofil putra-putri terbaik Indonesia yang hari ini berkiprah di kancah dunia Internasional :
Di tengah keterpurukan soal mutu dunia pendidikan kita, sejumlah orang Indonesia ternyata banyak yang cerdas dan berotak encer. Mereka bekerja di luar negeri seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Bahkan berhasil menduduki posisi penting.
Sebagai bahan motivasi, inilah frofil putra-putri terbaik Indonesia yang hari ini berkiprah di kancah dunia Internasional :
1. Prof. DR. Kent Sutanto
Barangkali gelar akademis yang diraih Kent Sutanto ini tentulah langka. Pria kelahiran Surabaya 1951 silam itu meraih gelar doktor di Jepang. Tidak tanggung-tanggung gelar doktor yang diraih Kent di negeri sakura itu sebanyak empat gelar dari universitas yang bebeda. Saat ini Kent Sutanto mengajar di Universitas Waseda, kampus almamaternya. Selain itu Kent Sutanto juga sebagai dosen tamu di Universitas Venesia, Italia. Karena otaknya yang cemerlang, pria asal Surabaya yang sudah 35 tahun tinggal di Jepang itu mendapat kepercayaan pemerintah setempat duduk di MITI, semacam Departemen dan Perindustrian Jepang.
2. DR. Andreas Raharso
Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group yang berkantor di Singapura. Hay Group sendiri mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pimpinan dunia seperti Amerika serikat, Perancis dan Inggris. Jabatan yang diraih Andreas Raharso cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu didominasi warga Amerika dan Eropa.
3. Suhendra
Pria kelahiran Jakarta, 17 November 1975 itu, saat ini bekerja pada Badan Peneliti Jerman, BAM di Berlin. Alumnus Universitas Diponegoro Semarang itu berhasil bekerja sebagai peneliti di Jerman setelah meraih gelar doktor di sebuah univeritas teknik di Jerman. Uniknya, Suhendra yang ahli di bidang metal eksplosif itu membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan dan mengumpulkan botol bekas.
4. Prof. Yow Pin Liem
Satu lagi orang Indonesia yang berhasil menduduki posisi penting adalah Profesor Yow Pin Liem. Pria 49 tahun asal Cirebon, Jawa Barat itu adalah pimpinan dan pendiri sebuah perusahaan riset Pro Thera Biologisc di Rhode Island, Amerika Serikat. Di tempat riset Prof Yow ini sudah banyak berkontribusi melakukan penelitian terutama masalah pemahaman seputar molekul kanker dan anthrax.
Semoga tulisan ini dapat menjadi insfirasi juga motivasi bagi kita semua.
sumber : kapanlagi.com
No comments:
Post a Comment