Tuesday 10 May 2011

Mesir Terkoyak, Korban Berjatuhan

Kematian tragis adalah ujung dari kekerasan sektarian di Mesir, sebagaimana terjadi pada Sabtu (7/5/2011). Bertolak dari kenyataan itu, seluruh umat Kristiani Negeri Firaun justru melakukan aksi doa bersama di dekat Lapangan Tahrir.
Menurut AP dan AFP, Senin (9/5/2011), tindakan itu merupakan bagian dari perkabungan selama tiga hari yang telah ditetapkan tokoh-tokoh Kristiani Mesir sebagai upaya melipur lara. Namun, doa dalam hening itu juga merupakan bentuk protes terhadap aksi kekerasan dan wujud gagalnya militer Mesir melindungi rakyatnya sendiri.
Insiden kekerasan di Distrik Imbaba, Kairo, menewaskan 12 orang sekaligus mencederai 200 orang lainnya. Yang terkoyak kemudian adalah kerukunan hidup di negeri yang tengah berjuang memulihkan diri pasca-jatuhnya rezim Hosni Mubarak itu.
Pada bagian lain, Pemerintah Mesir pernah menjanjikan mengambil sikap keras terhadap perusuh yang menyerang rumah ibadah. Namun, janji semacam ini pernah diucapkan sebelumnya dan tidak banyak membuahkan hasil.

Sementara itu, penganut Kristen Koptik memilih bermalam di luar kompleks televisi negara agar seruan mereka untuk menuntut keadilan didengar.
Pada bagian lain, pemuka Islam di Mesir juga mengutuk serangan itu dan memperingatkan bahaya akan memuncaknya ketegangan di tengah periode transisi setelah Presiden Mubarak lengser dari jabatannya. "Kejadian seperti ini tidak menguntungkan siapa pun, Muslim atau Koptik," ujar Ahmed al-Tayyeb, Imam Masjid Agung Al-Azhar, seperti dikutip koran Al-Ahram.
Dalam aksi revolusi 18 hari menumbangkan Mubarak, muncul semangat bersatu yang langka terjadi antara kelompok Muslim dan Kristiani. Masing-masing saling melindungi saat beribadah di Lapangan Tahrir, jantung kegiatan demo.
Belakangan justru kelompok Salafi, yang dituding konservatif dan militan, yang diduga melakukan aksi penyerangan dan pembakaran terhadap dua gereja di Kairo sepanjang akhir pekan lalu.
Kelompok Salafi tidak banyak dikenal pada era Presiden Mubarak. Namun, kini, mereka mampu menggerakkan massa menjadi kelompok demo yang agresif dengan dalih ada ancaman terhadap Islam. Pemikiran seperti itulah yang menyebabkan munculnya ketegangan komunitas.

No comments:

Post a Comment

 

blogger templates | Make Money Online